Kalamakara berasal dari Bahasa Sansekerta, perpaduan dari kata Kala yang berarti waktu dan Makara yang berarti naga laut atau makhluk air. 

Bentuk dasar Kala adalah sosok raksasa menyerupai singa yang merupakan binatang mitologi lambang kekuatan dan keadilan serta penghancur kekuatan jahat. Kala digunakan untuk menangkal pengaruh jahat dengan keberadaan pada bagian atas ambang pintu masuk candi. 

Bentuk dasar Makara adalah hiasan berupa binatang mitologi gabungan antara gajah dan ikan ataupun buaya dan naga. Makara melambangkan dan dikonotasikan dengan makhluk air yang membawa kehidupan dan kesuburan. Makara terletak disamping kanan dan kiri tangga pada pintu masuk candi. 

Kalamakara merupakan simbolis perpaduan dua simbol kekuatan yang ada di alam: Kala sebagai kekuatan di atas (kekuatan matahari) dan Makara sebagai kekuatan di bawah (kekuatan bumi). Kalamakara adalah hiasan simbolis dengan ornamen artistik perpaduan Kala dan makara.

Kalamakara mulai hadir pada tanggal 2 Februari 2020 (02-02-2020) sebagai bagian pengembangan untuk meningkatkan kualitas kopi dari hasil pengelolaan kebun petani rakyat dan mitra serta rekanan petani kawasan lainnya.

Kalamakara adalah pengembangan bisnis dari Wahyu Eko Purwanto Founder Pringgitan Singaderma (pringgitans). Perjalanan merintis usaha kopi dimulai dari pengelolaan kebun kopi pada tanggal 12 Desember 2012 (2012-2012). Kemudian melanjutkan pengolahan pasca panen terpadu untuk hasil kebun mulai tanggal 16 Februari 2016 (1602-2016) dengan bermitra dengan Muhammad Aga bersama membangun brand Srikandi.

Kalamakara dipilih karena memiliki kesamaan konsep, karakter dan posisi ditengah sebagai sama-sama penjaga gerbang pintu antara hulu dan hilir dalam lembaran usaha kopi.